MENARA12 – Inklusi ‘Aisyiyah Bojonegoro menggelar kegiatan Pra Musyawarah Desa di Pohbogo Kecamatan Balen. Kegiatan ini dilaksanakan pada Kamis, 15 Juni 2023 yang bertempat di Balai Desa Pohbogo. Dengan dihadiri 25 peserta, yang terdiri dari Kepala Desa, jajaran Pemerintah Desa, Anggota BPD, Tokoh Masyarakat, Bidan desa, Kader Inklusi dan Perwakilan anggota BSA.
Kegiatan ini bertujuan serta memiliki target untuk meningkatkan pemahaman dan komitmen multi pihak Desa, terutama Pemdes dan kelembagaan desa tentang pentingnya keterlibatan perempuan dalam siklus pembangunan desa selain hal itu mengharapkan agar kader atau anggota BSA dilibatkan dalam Musydes.
Ibu Dra Siti Nurhayati dalam sambutannya menyampaikan, Kami berharap Pemerintah Desa Pohbogo agar mensupport program Inklusi dalam pemberdayaan perempuan. “Salah satunya yang dibutuhkan saat ini ialah lahan untuk kebun gizi,” Ujarnya.
Dalam Pra Musydes Pohbogo Tim Inklusi Menghadirkan narasumber dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Bojonegoro, Bapak Edy Prayitno, beliau merupakan Tenaga Ahli Pendamping Desa. Pak Edy dalam mengawali materinya merasa program ini dapat membantu masyarakat dan dinas terkait beliau juga berterima kasih karena telah dilaksanakan program yang menarik ini. “Program Inklusi ‘Aisyiyah ini sangat menarik yang Berbicara tentang pemberdayaan perempuan,” Ujar pak Edy.
Lebih lanjut, Beliau juga mengatakan jika yang menjadi titik fokus kegiatan ialah ialah bagaimana beberapa program Inklusi pemberdayaan perempuan ini dapat masuk anggaran di desa. Jika membicarakan tentang equality gender,masih banyak terdengar bahwa “perempuan tidak boleh ikut rapat” . Menurut Pak Edy persoalannya bukan boleh atau tidak boleh, namun hal ini harus diluruskan hal ini juga sudah terdapat di hukum, dan peraturan pemerintah bahwasanya keterlibatan perempuan dalam desa dalam menghadiri Musdes berpartisipasi dalam pembangunan desa minimal 30%.
Masih dengan Pak Edy, Di level/tingkatan partisipasi beliau menjelaskan jika terdapat 8 level , salah satu contohnya iialah citizen control “semakin dibicarakan akan semakin diperhatikan”. Ujar pak Edy, zaman sekarang serba modern serba media sosial masyarakat dapat mengevaluasi dengan diviralkan. “Jika para ibu ibu memberikan usul di pak Kades harus mengetahui cara yang tepat, tidak bisa tiba tiba usul seketika besok usulannya terkabul,” Kata Pak Edy.
Diakhir pemberian materi pak Edy mengharapkan kepada para ibu ibu kader Inklusi yang hadir agar mempersiapkan usulannya di Bulan Juni ini untuk perencanaan RKPDesa berikutnya.(ufn)