MENARA12 – Tim Inklusi ‘Aisyiyah Bojonegoro menggelar Inhouse Training Pendidikan Inklusi. Kegiatan ini bersamaan dengan Workshop pengembangan SOP layanan pendidikan inklusi di sekolah. Kegiatan ini berlangsung pada Rabu – Kamis, 29-30 Mei 2024. Bertempat di Aula Lt. 2 Gedung Dakwah Muhammadiyah Bojonegoro, Jl Teukur Umar 48 Bojonegoro.
Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan TK ABA se-kabupaten Bojonegoro. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada semua guru pendidik kepada anak didik yang memiliki kelainan fisik, emosional, mental dan social atau memiliki kecerdasan atau bakat istimewa untuk memperoleh pendidikan yang bermutu sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan anak didiknya.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Ibu Dra. Rahma Aida,M.Pd, Hadir pula perwakilan PW. Aisyiyah Jawa Timur Ibu Nurul Fajriyah, serta Senior Program Inklusi Aisyiyah Bojonegoro Ibu Dra. Siti Nurhayati bersama dengan tim inklusi lainnya. Kegiatan ini dibuka langsung oleh Senior Program Inklusi Ibu Nurhayati.
Dalam kesempatan ini, Ibu Rachmia Aida selaku narasumber menyampaikan di materi pertama bahwa penting bagi pendidik menerapkan 3S ( Senyum, salam, sapa) kepada anak didik baik anak berkebutuhan khusus dengan anak yang tidak berkebutuhan khusus. “Hal ini agar bisa berbaur dan berinteraksi setiap harinya dengan lancar walaupun metode belajar mereka berbeda,” Tambahnya.
Sebelum lanjut ke materi kedua para peserta melakukan Diskusi kelompok tiap lembaga yang membahas tentang kondisi dan situasi yang terjadi di lembaga nya masing masing dengan waktu 15 menit.
Di materi kedua ini Ibu Rachmi Aida membahas tentang Identifikasi anak berkebutuhan khusus. Yang setiap anak memiliki tahapan perkembangan yang berbeda beda, setiap anak melalui 6 aspek tahapan perkembangan, tahap perkembangan motoric anak (tahap meloncat, melempar dan menangkap), interaksi social (bagaimana anak memulai percakapan dalam pembicaraan).
Lebih Lanjut beliau mengatakan, Tanda awal yang perlu diwaspadai pada anak yang memiliki gangguan pada tumbuh kembang contoh perilaku yang berulang ulang (mengucapkan kata bendaberulang ulang), menghindari teman, emosional. “Cara melakukan asesmen dengan cara mewawancarai orang tua, observasi tentang karakteristik yang ditunjukkan anak,” Ungkapnya
Pada pukul 11.35 sudah memasuki materi ketiga narasumber (Ibu Rachmi Aida) menyampaikan tentang asesmen yang merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengetahui kebutuhan belajar, perkembangan, dan pencapaian anak, yang hasilnya kemudian digunakan sebagai bahan refleksi untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
Setiap anak memiliki kebutuhan analisa yang berbeda beda, semakin jauh jarak perkembangan tahapan maka semakin banyak tahapan yang harus disentuh. Menurut Bunda Rachmi Aida gangguan autis di kehidupan anak adalah tidak mempunyai variasi.
Pasca paparan materi yang disampaikan oleh narasumber, seluruh peserta melaksanakan Ishoma. Setelah itu, seluruh peserta melaksanan dialog / Tanya jawab dengan narasumber. Nampak seluruh peserta begitu aktif menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan materi yang disampaikan sebelumnya.