MENARA12 – Program Inklusi Edukasi HKSR pada Remaja dilaksanakan Tim Inklusi ‘Aisyiyah Bojonegoro pada Kamis (20/7/2023), kegiatan ini dilaksanakan di perguruan Muhammadiyah Balen. Sekolah yang terlibat ialah SMPM 4 dan MAM 4 Balen. Siswa yang mengikuti kegiatan sebanyak 70 orang yang terdiri dari siswa SMP kelas 8 dan 9 serta siswa MA kelas 11 dan 12.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran peserta akan Hak Kesehatan Seksual dan reproduksi selain itu juga agar para peserta yang dikhususkan untuk remaja ini agar tidak menikah di usia dini. Disambut dengan Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) SMPM 4 Balen, Kegiatan tersebut dalam pembawa acara hingga dirigent dalam menyanyikan lagu Indonesia raya dan mars Muhammadiyah dilukakan oleh siswi perempuan IPM.
Kepala SMP Muhammadiyah 4 Balen, Moch. Sujud, S.Pd menyampaikan, terima kasih atas kerja samanya dengan Inklusi ‘Aisyiyah Bojonegoro. Karena hal ini sangat dibutuhkan dan diperlukan khususnya di pendidikan remaja, informasinya yang di dapat berkaitan dengan istilah yang belum mengetahui seksual, secara bahasa ini termasuk tabu di remaja, namun pendidikan yang sangat dibutuhkan. Mohon maaf jika dalam persiapan adanya kekurangan. “Diharapkan kepada para siswa untuk mengikuti kegiatan dengan seksama dan khitmat, didengarkan dengan baik, ” Pesannya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala MA Muhammadiyah 4 Balen H. Syamsuri, S.Ag mengungkapkan, ini merupakan acara yang penting sekali, diharapkan untuk memperhatikan terkait kesehatan reproduksi. Memang kesehatan seksual ini diperlukan. Nanti bisa mempunyai catatan catatan penting baik dari ibu Aisyiyah maupun dari pihak narasumber. “Terima kasih diucapkan kepada tim Inklusi yang sudah bekerja sama dengan lembaga kami, ” Ujarnya.
Sambutan selanjutnya dari senior program Inklusi ‘Aisyiyah Bojonegoro, ibu Dra Siti Nurhayati. Beliau mengenalkan tim Inklusi ‘Aisyiyah Bojonegoro kepada para peserta yang hadir, selain hal itu beliau menyampaikan terkait program Inklusi yang sudah berjalan selama satu tahun setengah.
Masih dengan Bu Nur Beliau menginfokan bahwa inklusi ‘Aisyiyah akan bekerjasama dengan pihak rumah sakit untuk membagikan tablet tambah darah khusus putri. “Kecamatan Balen menjadi salah satu sasaran Inklusi dikarenakan juga memberikan materi di perguruan Muhammadiyah yang berada di Balen, ” Tambahnya.
dr Netty Sahara Kusumaningrum, M.Kes mengawali materinya dengan bercerita, bahwa sasaran empuk virus merah jambu atau dikatakan cinta itu ialah remaja. Banyak cerita tentang remaja yang masih sekolah akan mengikuti ujian akhir, namun ternyata dia hamil sehingga tidak meneruskan sekolahnya, hal tersebut amat sangat disayangkan.
Reproduksi berasal dari kata re= kembali produksi=membuat atau menghasilkan
Suatu proses kehidupan manusia dalam menghasilkan keturunan demi kelestarian hidup.
Masih kata dokter Netty, Yang paling terbebani ketika hamil saat remaja ialah perempuan, maka dari itu beliau menegaskan kepada para siswi perempuan agar menghindari pacaran dan janga mempercayai bujuk rayu laki-laki, selain itu kasus yang hamil diluar nikah itu untuk psikologisnya sudah down. “Misal mangga yang masih muda diambil, lalu dikarbit 3 hari dimakan itu masih asam, begitulah perumpamaan ketika haid saat masih remaja” imbuhnya.
Kesehatan reproduksi, suatu keadaan fisk, mental dan sosial. Batasan usia remaja awal 10 – 13 tahun, untuk remaja tengah usia 14 – 16 tahun dan remaja akhir 17- 19 tahun. Hal yang terjadi dalam tumbuh kembang remaja ialah,pertumbuhannya fisik perubahan fisik dan perubahan psikis.
Hal tersebut juga dipenrngaruhi oleh gen, jika orang tua bapak ibu tinggi anaknya kebanyakan juga akan menjadi tinggi, selain gen yang dapat membantu perangsang tubuh melalui makanan, dan olahraga. Menurut beliau remaja mudah terpengaruh oleh hal – halng negative dari lingkungan baru.
Perubahan pada remaja pria:
– mengalami wet dream (mimpi besar) dan pengeluaran sperma.
– Menegangnya alat kelamin pada saat – saat tertentu.
Pada remaja putri : mengalami menstruasi.
Tanda kehamilan: Morning sickness, mengantuk, mudah letih, amenorrhea, nafsu makan menurun, ngidam, perubahan fisik, HCG dan USG (+).
Tablet FE seminggu sekali minumnya, agar anaknya tidak stunting. Disarankan setelah makan jangan langsung meminum teh. Untuk sesi materi yang disampaikan dr Netty sudah berakhir,dilanjutkan dengan sesi tanya jawab.
Selanjutnya adalah pada sesi tanya jawab. Dalam sesi tanya jawab ini Siswa aktif yang mendapatkan doorprize ada sebanyak 10 siswa, mereka ialah Lala, Ama, Anggun, Jelita, Amel, Kyara, Natasya, Reno, Ghofur dan Ilham. Nampak mereka begitu senang mendapatkan doorprize tersebut. Kegiatan ini ditutup dengan foto bersama antara siswa, tim inklusi ‘Aisyiyah, dan juga Pemateri. (ufn)