MENARA12 – Ada hal menarik dalam pengukuhan PCM dan PCA Baureno yang dihadiri dua Kyai Sholihin, yaitu Drs. H. Sholikin Jamik SH, MH. (Wakil Ketua PDM Bojonegoro) dan Dr. Muhammad Sholihin, M.PSDM. (Wakil Ketua PW. Muhammadiyah Jawa Timur).
Pengukuhan Pimpinan Cabang Muhammadiyah dan Aisyiyah Baureno periode 2022-2027 berlangsung pada hari Sabtu, 09 September 2023. Kegiatan ini bertempat dihalaman Gedung Darud Dakwah Muhammadiyah Baureno, Desa Pasinan Kecamatan Baureno.
Dalam sambutannya Bapak Sholikin Jamik menyampaikan, Kami atas nama Pimpinan Daerah menyampaikan selamat kepada pimpinan yang baru saja dikukuhkan. “Semoga dengan dihadiri dua sholihin menjadi pertanda baik, dan menjadikan orang-orang Muhammadiyah Baureno semakin sholih dan sholihah, ” Ungkapnya yang disambut tepuk tangan peserta pengukuhan.
Selain itu beliau juga menyampaikan, Hendaknya kita selalu menghitung hitung atau kita melakukan muhasabah. “Hari ini kita bertemu di pengukuhan dan itu adalah janji kita kepada Allah dan masyarakat, ” Katanya.
Dalam kesempatan yang sama Pak Sholikin begitu disapa membeberkan, Menurut hasil survei di indonesia ternyata warga muhammadiyah tidak semakin tinggi tapi semakin turun. Kebenaran tidak berdasarkan fakta, namun sekarang berdasarkan asumsi atau framing.
Lebih lanjut beliau menyatakan, Faktanya tidak ada yang mengirim warga Muhammadiyah sebagai calon Pilpres. Maka dari itu mari sekarang kita berpikir ada apa dengan Muhammadiyah? Kita berpikir bahwa Muhammadiyah adalah jalan kita untuk menuju surga. “Kesalahan kita dalam mendakwahkan muhammadiyah itu hanya bagaimana cara kita untuk bermuhammadiyah, ” Tambahnya.
Pak Sholikin kemudian mengingatkan, nabi musa itu pernah merasa dirinya di hadapan allah itu hebat, tetapi suatu saat nabi musa di tegur oleh allah, apakah kamu beribadah tapi ibadahmu itu untuk aku?. Nabi musa menjawab bahwa bertahun tahun sholat dan berdikir hanya untuk allah. Dan Allah menjawab itu belum beibadah kepadaku. Kalau engkau ingin beribadah kepadaku maka hadirlah kamu di tengah tengah masyarakat untuk bermanfaaat. Hadir di tengah masyarakat berarti orang muhammadiyah harus bisa berdakwah di bidang politik, di bidang ekomoni dan di bidang hukum. Maka dari itu warga muhammadiyah harus bisa menguasai ke 3 bidang itu.