MENARA12 – Babat, Darul Arqam Dasar Pimpinan Komisariat Al Qossam Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surabaya telah usai digelar pada hari Kamis-Jumat, 9-12 Maret 2023, di SMP Muhammadiyah 26 Patihan Babat Lamongan.
Kegiatan yang mengangkat tema “Manifestasi Ideologi Ikatan dalam Implementasi Strategis Dakwah Profetik”, memiliki harapan bahwasannya “calon kader paham betul dengan ideologi Muhammadiyah dan IMM serta Menjadikan Intelektual Profetik sebagai paradigma dan menjadi landasan kader-kader IMM Al-Qossam dalam berdakwah nantinya,” ucap Ketua Umum PK IMM Al Qossam M. Fakhri Sajidan.
Kegiatan yang berlangsung selama empat hari ini selain menambah keilmuan juga menarik antusias peserta, terutama pada kegiatan analisis sosial yang mengharuskan studi lapangan ke masyarakat.
Kelas Rosyad Sholeh yang mendapat topik kebijakan publik diketuai oleh Rizky melakukan studi lapangan ke masyarakat Desa Patihan, dan mendapatkan hasil:
Terdapat jalan yang sering rusak dalam kurun waktu lima bulan ini, hal itu disebabkan karena banyaknya kendaraan besar yang melintas di dalam desa dan memiliki muatan lebih. Selain itu faktor utama yang mempengaruhi adalah kondisi tanah yang memiliki tekstur gembur, jadi ketika terkena air dan muatan berat akan mengakibatkan jalan rusak,
“Pemerintah Desa Patihan melakukan penanganan dengan cara memperbaiki jalan yang rusak tersebut dengan bertahap dan tidak mengalami sedikit masalah apapun mengenai biaya,” hasil wawancara dengan masyarakat sekitar.
“Warga Desa Patihan juga melakukan penanganan mandiri jika jalan didepan rumahnya rusak. sambil masih menunggu proses perbaikan dengan melakukan penambalan terhadap lubang-lubang yang ada dijalan. Karena perbaikan jalan desa tersebut terakhir dilakukan pada pertengahan tahun 2022 dan tetap berlanjut sampai sekarang.”
“Dengan adanya praktik analisis sosial ini, kader-kader dapat memahami bahwasanya dalam rangka mengatasi problematika kehidupan sosial masyarakat tidak hanya sekedar memberikan produk jalan keluar semata, akan tetapi ada analisis dan proses panjang tahapan yang harus dilalui,” Ucap Iqbal selaku MOT.
“Dan diharapkan para kader-kader mampu mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari dan di kalangan masyarakat. Tak lain ini adalah bagian dalam rangka pengejawantahan nilai-nilai tri kompetensi dasar khususnya dalam hal humanitas,” tambahnya. (Amn.)