MENARA12 – Tim Inklusi ‘Aisyiyah melaksanakan pertemuan Balai Sakinah ‘Aisyiyah (BSA) Desa Kendung. Kegiatan ini dilaksanakan pada Kamis (13/07/23) yang bertempat di Balai Desa Kendung. Pertemuan ini dihadiri oleh anggota BSA 1 dan 2 dengan tema Penyuluhan kebun Gizi ‘Aisyiyah dan penguatan kelompok BSA.
Pemberian materi penyuluhan pertanian dari bapak Mujito, beliau merupakan PPL dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Desa wilayah Kendung dan sekitarnya. Saat penanaman di Desa Kendung saat itu di wakili oleh PPL Pak Gunawan. Beliau berpesan untuk anggota BSA meminta DKPP kembali untuk bibit sayuran kembali, namun di sarankan untuk mendekati musim penghujan agar penanaman lebih mudah. “Kami dari PPL siap mendampingi ibu ibu semua dalam pemroses penanama, ” ujar pak Mujito.
Beliau menyampaikan agar dari PPL diberitahukan jadwal pertemuan dan penanaman di kelompok desa BSA. Dari hal itu agar menyarankan di setiap rumah anggota setidaknya ada 50% dari anggota ikut serta dalam penanaman bibit sayuran.
Beliau akan menjelaskan terkait hal hal yang perlu disiapkan dalam media tanam, kotoran ternak, tanah, lebih banyak tanah daripada pupuk kompos nya dan polybag, saat tanah dan bibit dimasukkan kedalam polybag didiamkan dulu sekitar satu minggu baru dipupukan sekitar satu sendok saja. Untuk proses dipolybag disarankan dicampurkan dulu di air jangan langsung di masukkan tanahnya. Di sarankan menggunakan mpk. Yang awal ditanyakan ialah terkait bibit, apakah unggul apakah tidak karena hal tersebut mempengaruhi hasilnya.
Menurut teknis, bibit melewati 45 hari untuk adaptasi lingkungan sulit, bisa tumbuh namun akan lebih sulit penumbuhannya. Untuk cabai, tomat, terong, bawang merah, brokoli itu umurnya hampir sama sekitar 85 hari bisa panen. Yang sulit itu biasanya dalam masa penumbuhan padahal harus menunggu sekitar hari untuk menunggu hasilnya.
Sesi materi berakhir, dilanjutkan dengan game dari Ina Afrina selaku koordinator program Inklusi ‘Aisyiyah Bojonegoro. Sesi permainan antar kelompok BSA ini dilakukan dengan tujuan agar dapat saling mengenal dan membuat anggota setiap kelompok lebih akrab dan saling bekerjasama dalam kelompok.
Sesi selanjutnya dipimpin oleh Dra Siti Nurhayati selaku senior program Inklusi ‘Aisyiyah Bojonegoro, beliau memaparkan bahwasanya dengan pereratan setiap anggota kelompok BSA1 maupun BSA 2. Diawali dengan penguatan kelompok BSA dengan memberikan pertanyaan terkait hal hal yang berkaitan mengenai kelompok, yaitu tentang anggota yang tidak hadir saat kegiatan, dimulai dari hal sederhana tentang nama struktur anggota kelompok, tentang pengarsipan data kelompok. Dari hal ini beliau dapat mengetahui jika ketua BSA 1 maupun 2 saling mengenali satu sama lain. Beliau mengharapkan “jika bertemu dijalan atau dimanapun agar saling menyapa agar menimbulkan kemesraan saling anggota” ujar ibu Nur.
Untuk anggota kelompok BSA 1 yang hadir sejumlah 20 orang sedangkan anggota BSA 2 sebanyak 16 orang. Jumlah yang hadir di Kendung dapat dikatakan meningkat dari pertemuan BSA sebelumnya hal tersebut perlu di apresiasi kepada kader karena telah menghadirkan para anggota BSA, untuk kedepannya diharapkan dapat lebih lengkap para anggota yang datang.
“Sekarang kemesraan kita harus dikuatkan,” ujar Bu Nur kepada para anggota BSA, diharapkan jangan hanya kader, ketua dan sekretaris BSA saja yang aktif, namun para anggota yang lain diharapkan dapat hadir juga.
Beliau menyampaikan banyak terima kasih kepada para peserta anggota BSA dan kader yang sudah mengikuti kegiatan, banyak hal yang dapat diambil dari kegiatan yang telah dilaksanakan dapat ilmu dan semoga mendapatkan keberkahan” ujar ibu Nur diakhir sesinya. (ufn)