MENARA 12 – Bertepatan Hari Pendidikan Nasional 02 Mei 2023 Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Bojonegoro mengelar “Diskusi Publik” yang dilaksanakan di Gedung Dakwah Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Bojonegoro, Jl. Teuku Umar No. 48 B. Kadipaten, Bojonegoro ( 02/05/2023 ).
Diskusi Publik ini menghadirkan M Yazid Mar’ie Wakil Ketua PDM Bojonegoro yang Membidangi Dikdasmen dan Pendidikan Non Formal. Turut hadir dalam diskusi ini adalah seluruh Komisariat IMM se-Bojonegoro, serta Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PD IPM) Bojonegoro, dengan jumlah 20 peserta namun tidak mengurcilkan pemikiran kita tentang pentingnya pendidikan.
Burhanuddin selaku Ketua Bidang Riset dan Pengembangan Keilmuan ( RPK ) mengungkapkan Pendidikan adalah wadah seseorang dalam menanamkan karakter, nilai – nilai kebenaran, akhlak dan tingkah laku, dia juga menambahkan bahwa pendidikan menurut Ki Hadjar Dewantara ada tiga definisi pendidikan : Ing Ngarsa Sung Tuladha: sebagai guru atau pendidik harus bisa menjadi teladan untuk semua peserta didik. Ing Madya Mangun Karsa: pendidik mampu menciptakan ide bagi peserta didik. Tut Wuri Handayani: pendidik harus mampu memberikan motivasi dan arahan untuk peserta didik. “Dari pemikiran diatas maka kita jangan sampai salah kaprah dalam mengartikan Hari Pendidikan Nasional, ” Tutupnya.
Yazid Mar’i selaku pemantik diskusi mengatakan bahwa kemajuan sebuah Bangsa, Kota atau Kabupaten bukan terletak pada sumber daya alamnya, tetapi lebih kepada sumber daya manusianya. Jika kita melihat Bojonegoro saat ini dengan APBD terbesar dengan jumlah 8,3 T apalagi jika ditambah dengan dana SILPA bisa jadi 12,3 T.
Dia juga menambahkan, dengan APBD begitu banyaknya dan ditambah dana bagi hasil dari MIGAS seharusnya sudah bisa mengangkat tingkat kemiskinan kabupaten Bojonegoro, tapi kenyataannya dari 38 Kabupaten. Bojonegoro menempati urutan ke – 9 dari belakang. ” Lo Lo Lo miris yo Bojonegoro padahal duweke akeh” kata kata itu yang bisa kita lontarkan kalau kita semua tau keadaan aslinya.
Pendidikan menjadi kunci untuk mengurangi tingkat kemiskinan apalagi dengan APBD sebegitu besarnya harusnya bisa mengratiskan pendidikan dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi.
“kalau pendidikan tercapai sumber daya alam Bojonegoro ( SDM ) pasti akan bisa dimanfaatkan dengan baik, sumber daya manusia ( SDM ) akan lebih maju mengikuti perkembangan zaman,” Tutupnya.
Yazid Mar’i berharap kepada para Mahasiswa tidak hanya kritis saja tetapi juga harus berkontribusi dalam hal pemikiran dapatnya darimana ya dari diskusi, membaca, setelah itu susunlah rumusan agar Kabupaten Bojonegoro maju. (Agus S.)