MENARA12 – Ternak menjadi salah satu aktivitas yang dilakukan masyarakat Desa Kandangan. Banyaknya peternak inilah kemudian menjadi salah satu latar belakang Tim KKN STIT Muhammadiyah Bojonegoro mengadakan pelatihan fermentasi pakan ternak. Kegiatan ini berlangsung pada Sabtu 9 September 2023, bertempat di kediaman Bapak Ja’far Desa Kandangan.
Mengawali Acara, Bapak H. Tamban selaku Kepala Desa Kandangan berharap, Ternak milik warga desa tidak hanya menjadi simpanan rumahan namun kedepannya dapat berkembang menjadi bisnis ternak yang lebih besar. “Semoga kegiatan ini akan memberikan dampak positif kepada masyarakat, ” Tambahnya.
Rijal Masyhur, S.PT selaku pemateri dalam pelatihan ini menyampaikan, Ada dua metode pembuatan pakan ternak sekaligus. Yang pertama silase, berbahan campuran dedak, ampas tahu, onggok batang kedelai atau kangkung, tetes tebu, E4 yang diaduk hingga tidak terasa lengket di tangan, kemudian difermentasikan selama 21 hari.
Lebih lanjut Rijal biasa disapa mengatakan, Yang kedua, Fermentasi pakan ternak basah yang tebuat dari campuran rumput pakcong yang dicacah kecil, dedak, dan tetes tebu. “Semua bahan dicampur dan dimasukkan kedalam drum, kemudian ditekan hingga tidak ada udara dan ditutup rapat hingga tujuh hari lamanya, ” Tambahnya.
Silase dan fermentasi pakan ternak ini dapat dijadikan cadangan saat musim kemarau tiba dan sulit mencari sumber pakan, sekaligus multivitamin bagi ternak sapi, kambing ataupun domba.
Rijal juga mengatakan, Manfaat lainnya dari silase dan fermentasi ini ialah untuk mengoptimalkan kandungan nutrisi pada pakan hijauan dan disukai oleh hewan ternak. “Kondisi ini dapat pula dimanfaatkan pada ternak yang mengalami penurunan nafsu makan, daya simpannya bisa sampai 4-6 bulan, ” Ungkapnya.
Sementara itu, Pak Ja’far salah seorang peserta pelatihan mengaku, Kami tertarik untuk menerapkan metode pembuatan fermentasi pakan ternak ini, “saya sudah punya alatnya, tinggal menerapkan. Semoga yang lain juga bisa meniru cara ini,” sambungnya. (Red)