MENARA12 – Pimpinan Cabang Muhammadiyah Balen mengisi Ramadan dengan berbagai macam kegiatan yang semerak. salah satunya dengan kegiatan Kajian, I’tikaf, dan Sahur bersama.
Kegiatan ini Dilaksanakan pada hari Jumat – Sabtu tanggal 5-6 April 2024 bertempat di masjid At-Taqwa Bulu – Balen. Kajian ini sendiri bertemakan tadarus Ideologi Ketarjihan dan Kemasjidan.
Hadir dalam acara ini, Tiga Wakil Ketua PDM Bojonegoro yang menjadi narasumber kajian, anggota PCM Balen, Seluruh anggota Majelis di PCM Balen, seluruh anggota ORTOM tingkat Cabang, hingga pimpinan ranting Muhammadiyah se cabang Balen.
Menurut Zainal Arifin, sekretaris PCM Balen mengatakan, kegiatan ini menjadi serangkaian acara Muhammadiyah Balen untuk semarakkan Ramadan. Lebih lanjut, Zainal menambahkan, kami menghadirkan pemateri berasal dari pimpinan Daerah Muhammadiyah Bojonegoro diantaranya; KH Ahmad Khudlori, KH Abdul Haris, kyai Yazid mar’i. “Kami sampaikan terima kasih kepada PRM Bulu beserta takmir masjid yang sudah menyiapkan acara ini dengan baik,” tutupnya.
Senada dengan itu, Ahmad Malik Ketua PCM Balen menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh jamaah yang ikut serta memakmurkan masjid dengan berbagai aktivitas selama bulan Ramadhan termasuk kegiatan i’tikaf dan sahur bersama, “semoga semua amal ibadah kita diterima oleh Allah SWT dan semoga kita dipertemukan dengan Ramadhan tahun depan”. Ucapnya.
Sesi Paparan Materi Kajian
Dalam paparannya KH Ahmad Khudlori menyampaikan materi tentang strategi wujudkan masjid makmur memakmurkan. “Keberadaan & revitalisasi Masjid Muhammadiyah bukan hanya sebatas menjadi pusat ibadah jamaah akan tetapi diharapkan menjadi pusat aktifitas sosial dan ekonomi bagi jamaahnya”. Terangnya.
“Konsep pemberdayaan menjadi penting karena dapat memberikan perspektif positif terhadap pemanfaatan sumber daya masjid yang ada selain itu keragaman potensi jamaah ( muzakki , munfiq , mutashodiq , mustahik ) dapat diberdayakan dan tidak luput dari perhatian untuk kita layani”. Ucapnya
“Masjid juga harus menjadi kawah candradimuka untuk mencetak kader yang militan yang akan kita siapkan sebagai kader perayarikatan, umat dan bangsa.” Pesannya berapi-api.
Sementara KH Abdul Haris menyampaikan tentang manhaj tarjih Muhammadiyah. “Muhammadiyah itu tidak bermazhab, tetapi pendapat mazhab-mazhab yang ada tetap bisa dijadikan bahan pertimbangan dalam menentukan hukum, sepanjang tentu sesuai dengan Al Qur’an dan As-Sunnah atau dasar-dasar lain yang dipandang kuat”. Urainya.
“Sementara Ijtihad yang dilakukan Muhammadiyah dalam mengambil keputusan dengan metode pendekatan Bayani, Irfani & Burhani.” Terangnya.
Pemateri ketiga Kyai Yazid mar’i dalam paparannya menyampaikan tentang ideologi Muhammadiyah, diantaranya : Muqaddimah Anggaran dasar Muhammadiyah, Kepribadian Muhammadiyah, Matan Keyakinan & Cita- Cita Hidup Muhammadiyah ( MKCH), dan Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah (PHIWM). “Kita sebagai warga Muhammadiyah harus paham dan bisa mengamalkan ideologi Muhammadiyah”. Ucapnya
Selesai Kajian peserta melaksanakan berbagai kegiatan diantaranya membaca Al Qur’an, baca kitab, sholat dan kegiatan ibadah lainnya. Menjelang subuh jamaah i’tikaf menikmati menu sahur sepesial rawon khas Desa Bulu.