MENARA12 – Dr. Ma’mun Murod Al-Barbasy terpilih menjadi ketua umum Forum Komunikasi Alumni (Fokal) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) periode 2023-2028.
Rektor Universitas Jakarta (UMJ) itu, terpilih dalam Musyawarah Nasional (Munas) V Fokal IMM yang berlangsung di Hotel Puri Senyiur, Samarinda, 23-25 Juni 2023.
Munas V Fokal IMM diikuti 182 peserta dari beberapa wilayah di Indonesia. Di antaranya DKI Jakarta, Jabar, Jatim, Jateng, Yogyakarta, Kaltim, Sumsel, Sulsel, Aceh, Lampung, Riau, Kepri, Maluku Utara, Papua, Bali, NTB, dan lainnya.
Sebelum terpilih ketua, para peserta Munas Fokal IMM melakukan pemungutan suara melalui e-voting untuk memilih 13 dari 56 orang calon formatur. Mereka yang dipilih dari unsur koordinator daerah (Korda), koordinator wilayah (Korwil), dan koordinator nasional (Kornas).
Hasil e-voting yang selesai dibacakan pada pukul 01.00 dini hari, menempatkan nama Yusuf Warsim (Sumut) di urutan pertama dengan perolehan 150 suara. Disusul Ma’mun Murod Al-Barbasy (Kornas) 144 suara, Fikri Yasin (Kornas) 127 suara, Suli Da’im (Jatim) 126 suara, Hadi Mulyadi (Kaltim) 120 suara, dan Muhammad Saleh Tjan (Yogyakarta) 118 suara.
Berikutnya, Feri Yanthy Burhan (Kornas) mendapat 111 suara, N.A. Fitri Gayo (Kornas) 110 suara, Enjang Tedi (Jabar) 107 suara, Yayat Suyatna (DKI Jakarta) 94 suara, Wahidin Hasan (Jateng) 93 suara, Edi Agus Yanto (Lampung) 87 suara, dan Andi Nurpati (Kornas) 81 suara.
Hingga 03.00 dini hari watu setempat, rapat formatur belum bisa memutuskan siapa yang disepakati menduduki jabatan ketua umum, sekretaris jenderal, dan bendahara.
Rapat akhirnya dilanjutkan pada pukul 08.00 waktu setempat. Hasilnya, tim formatur memberikan mandat kepada Ma’mun Murod sebagai ketua umum. Untuk Sekretaris jenderal dijabat oleh Yusuf Warsim.
Dalam sambutannya, Ma’mun Murod menyampaikan terima kasih atas kepercayaan Munas V Fokal IMM yang telah memberi mandat kepada dirinya.
“Saya melihat antusiasme besar dari teman-teman, khususnya yang ada di wilayah. Bukti nyata di munas kali ini ada tujuh formatur dari wilayah. Ini menunjukkan betapa besar harapan mereka terhadap Fokal IMM,” ujarnya.
Kata dia, antusiasme tersebut juga terlihat dari pelaksanaan munas di Bumi Etam ini.
“Ini sangat luar biasa. Ketika munas kali ini tidak ada SWO (Sumbangan Wajib Organisasi) dan SWP (Sumbangan Wajib Peserta), itu berarti jelas,” ucap Ma’mun, lalu disambut tepuk tangan peserta.
Dia juga menegaskan menjadi ketua Fokal IMM bukan persoalan yang mudah bagi saya.
“Ini kerja perjuangan yang tidak mudah. Saya sering berdiskusi dengan Ban Armyn Gultom, ketua Fokal IMM yang kini sudah almarhum. Saya tahu banyak tentang kesulitan organisasi,” tutur Ma’mun.
Makanya, Ma’mun menyatakan Fokal IMM tentu tidak bisa berjalan sendiri-sendiri. “Harus bisa berkolaborasi. Banyak tantangan yang harus dijawab kepengurusan sekarang,” pungkas dia. (*)