MENARA12 – Dalam peringatan milad Muhammadiyah ke 111 pada tahun 2023 ini, selain ada semangat yang tergambar dalam tema milad kali ini, yaitu “ikhtiar menyelamatkan semesta” sebuah usaha yang sungguh-sungguh dalam berusaha dan berkontribusi dalam menyelamatkan semesta. Namun disisi lain ada sebuah kekhwatiran dari beberapa isu-isu yang beredar di internal persyarikatan Muhammadiyah.
Persyarikatan Muhammadiyah dinobatkan sebagai oraganisasi masyarakat terkaya didunia dengan valuasi nilai sekitar 400 triliun rupiah, yang terdiri dari Kekayaan itu di antaranya aset tanah, bangunan dan kendaraan, Muhammadiyah memiliki 28.000 lembaga pendidikan. Ada 170 universitas, 400 rumah sakit, dan 340 pesantren dan kekayaan fisik lainnya kata Ketua Bidang Ekonomi PP Muhammadiyah, Dr. H. Anwar Abbas, M.M., M.Ag. Dalam pengelolaan aset Muhammadiyah yang sangat besar tersebut dibutuhkan sumber daya manusia/insani yang selain cakap dalam profesionalisme juga memiliki jiwa kader militan Muhammadiyah.
Bila dikutip dari beberapa buku teori menajemen, asset paling berharga dari sebuah organisasi adalah asset berupa sumber daya manusia, atau yang didalam Muhammadiyah disebut Sumber daya Insani, atau yang lebih spesifik disebut kader Muhammadiyah. Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) dibidang pendidikan, kesehatan dan social semakin mendapatkan tantangan berat dimasa depan.
Tantangan globalisasi, kecepatan perkembangan teknologi informasi, perubahan budaya dan kebutuhan masyarakat serta kepentingan politik yang sedikit banyak menantang nahkoda Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) dalam mengedalikan dan menjaga arah tujuan AUM. Oleh karena itu dibutuhkan kader-kader Muhammadiyah yang memiliki kemampuan dalam membaca situasi, kecakapan dalam menentukan strategi dan keberanian dalam menentukan sikap dan tindakan.
Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) sebagai unsur pembantu pimpinan memiliki tugas yang sangat berat, selain berusaha menambah kader dari sisi kuantitas, juga di tuntut mampu meningkatkan kader dari sisi kualitas. Penambahan jumlah kader yang tanpa diimbangi dengan peningkatan kualitas kader berpotensi menambah permasalahan didalam kaderisasi Muhammadiyah dimasa depan.
Oleh karena itu dalam strategi MPKSDI mencoba melakukan program peningkatan kualitas kader dengan kegiatan diskusi, pelatihan, pembinaan dan pendampingan bagi kader-kader Muhammadiyah, diharapkan dengan meningkatnya kualitas kader, program kerja MPKSDI akan bisa berjalan dan mencapai target serta menghasilkan kader-kader militant Muhammadiyah.
Dalam rangka peningkatan kualitas kader yang sudah dimiliki oleh Muhammadiyah Bojonegoro, MPKSDI PDM Bojonegoro akan melaksanakan kegiatan Kemah Kader. Kegiatan yang akan diselenggarakan pada tanggal 24 – 26 November 2023 di Bonero hotel dengan mengambil tema “ Angkatan Muda Muhammadiyah penerus perjuangan Muhammadiyah”. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan, pemahaman dan kesadaran, sehingga mampu melahirkan sikap dan tindakan tepat, utamanya dalam menghadapai tahun politik 2024.
Dengan mengusung 10 pemateri yang memiliki kepakaran di bidangnya, dibagi dalam 8 sesi diskusi, selam 3 hari 2 malam, dan rencananya akan diikuti oleh > 200 kader Muhammadiyah yang terdiri dari ortom tingkat daerah, kader cabang dan ranting, undangan MPKSDI PDM tetangga dan kader AUM. Kegiatan ini direncanakan akan dibuka oleh PJ Bupati Bojonegoro, sekaligus memberikan materi “Bersama Muhammadiyah Membangun Bojonegoro”.
Harapan setelah kegiatan ini adalah, kader-kader Muhammadiyah Bojonegoro memiliki pengetahuan, pemahaman dan kesadaran yang lebih luas, dalam dan utuh untuk bisa membaca dinamika masyarakat, serta memiliki keberanian bersikap dan bertindak dengan rencana dan strategi yang terukur dan tepat. (Red)