MENARA12 – Kelompok Bina Usaha Ekonomi Keluarga ‘Aisyiyah (BUEKA) mengikuti kegiatan penyuluhan keamanan pangan pada Senin, 19 Juni 2023 bertempat di Ruang Pertemuan lantai 2 Dinas Kesehatan kabupaten Bojonegoro. Kegiatan ini diikuti oleh 50 peserta yang terdiri dari UMKM se-Bojonegoro, sedangkan dari kelompok Bueka yang mengikuti sebanyak 12 orang yang berasal dari desa Margomulyo, Pohbogo, Kendung, Panjang dan Klino.
Tujuan keikutsertaan kelompok Bueka merupakan untuk pendaftaran PIRT produk agar memiliki sertifikat resmi dari pemerintah. Kegiatan dimulai pada pukul 09.00 Wib yang dimulai dengan narasumber oleh Bapak Hariyono.
“Nanti akan kami survei lokasi dalam keamanan pangan produk bapak ibu semua,” Ujarnya.
Para peserta yang hadi diharapkan mempersiapkan dapur masaknya untuk di survei dan diuji keamanan pangannya, yang dimaksudkan untuk mengetahui apakah jajanan produk kayak dipasarkan.
Selanjutnya ibu Eni pun menjelaskan terkait BTP (Bahan Tambahan Pangan), itu merupakan bahan yg ditambahkan ke dalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk pangan. “BTP ini penting karena sangat berpengaruh dengan kesehatan, efeknya tidak langsung, efeknya jangka panjang, ” Ungkapnya.
Mengapa produsen perlu mengetahui btp? Ibu Eni pun menjelaskan, terdapat 3 hal, yaitu dikarenakan masih terdapat BTP yang berbahaya masih digunakan, kedua dikarenakan ketidak Tahuan produsen panganan, ketiga dikarenakan BTP merupakan hal penting karena berpengaruh terhadap kesehatan. “Baca label sebelum membeli dan menggunakan,” pesan Bu Eni di akhir sesinya.
Selanjutnya diisi oleh bapak Fatkhur Rozi, beliau menjelaskan terkait masalah kebersihan makanan.
“Jika WC-nya jadi satu dengan dapur harus selalu benar benar ditutup, alangkah lebih baiknya dapur dan WC-nya dipisah” ujar pak Fatkhur. Hal tersebut merupakan hal yang penting bagi kebersihan makanan.”Jangan memproduksi Langsung di lantai, pakai karpet juga tidak boleh,” Anjuran dari pak Fatkhur.
Pak Fatkhur benar benar menganjurkan untuk para peserta agar benar benar menjaga kebersihannya untuk makanannya, tempatnya, maupun alat produksinya.
Selanjutnya terkait pendaftaran P-irt produk dijelaskan oleh dr Lucky Imroah selalu Kabid Kesmas, beliau mengajak semua peserta agar selalu mengusahakan perijinan produknya “ayo bersama sama usaha kita semua jalan terus agar tidak di blacklist” ujar ibu Lucky.
Diakhir acara para peserta diberikan souvernir berupa tempat sampah serta uang saku dengan bertujuan agar lebih semangat dalam keamanan produksinya. (ufn)