MENARA12 – Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PC IMM) Bojonegoro kembali mengadakan kajian rutin bertajuk Kelas Ikatan Volume 4 di STIT Muhammadiyah Bojonegoro pada hari Jumat 8 September 2023. Kajian ini secara rutin mengkaji warisan intelektual tertulis Kiai Ahmad Dahlan dalam pidatonya berjudul Tali Pengikat Hidup atau Kesatuan Hidup Manusia.
“Dalam salah satu bagian Tali Pengikat Hidup, Kiai Dahlan menekankan bahwa setiap makhluk hidup lahir dengan memiliki kehendak atau hajat. Pergulatan makhluk hidup, khususnya manusia, sepanjang kehidupannya diarahkan untuk mencapai terpenuhinya kehendak atau hajat tersebut,” tutur Ahmad Syauqi Fuady, selaku pemantik acara.
Kiai Dahlan menegaskan secara tegas bahwa kehendak yang dimiliki oleh setiap manusia menjadi kompas dan penunjuk ke arah tujuan dari segala aktivitas manusia. “Semua kehendak itu mesti ada maksud (tujuan)nya,” kata Kiai Dahlan. Tujuan atau maksud yang dikehendaki oleh manusia, menurut Kiai Dahlan adalah tercapainya kebahagiaan hidup di duia dan akhirat. Sebuah tujuan yang singkat dan tegas, namun mencapainya tidaklah mudah.
Tidak berhenti sampai di situ, untuk mencapai tujuan yang menjadi kehendak, dibutuhkan suatu jalan atau cara. “Adapun jalannya untuk dapat mencapai barang yang dimaksudkan, manusia memakai akal yang waras, artinya akal yang tidak terkena bahaya.” Mendidik akal supaya memiliki kewarasan adalah hal pokok untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.
Mendidik akal hendaknya dilakukan dengan tiga tahap, “Pertama dengan memberi asupan ilmu yang bergizi. Kedua dengan menetapkan hati kepada ilmu yang telah dimiliki, dan ketiga yang sangat penting yaitu mempraktikkan ilmu yang telah dikuasai dan ditetapi. Poin pada praktik ini sangat penting dari keseluruhan warisan dan ajaran Kiai Dahlan kepada santrinya. Bahkan, berdirinya Muhammadiyah adalah salah satu manifestasi ilmu yang ditetapi dan diwujudkan dalam amal nyata,” ungkap Ahmad Syauqi Fuady.
Tidak kalah penting lagi bahwa upaya menempuh jalan mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat selalu berkaitan dengan waktu. “Upaya mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat adalah upaya terus-menerus, oleh karena itu, upaya mendidik akal yang waras itu juga dilakukan terus-menerus. Sepanjang hayat. Karena manusia sejatinya adalah fungsi dari waktu. Sebaik-baik manusia, adalah yang memanfaatkan waktunya dengan baik,” pungkas Ahmad Syauqi Fuady.