MENARA12 – Tim Inklusi ‘Aisyiyah Bojonegoro menyelenggarakan Pertemuan Musyawarah Perencanaan Pembangunan dan kelompok rentan di tingkat desa. Kegiatan dilaksanakan pada hari Rabu, 26 Juni 2024 yang bertempat di Kediaman Bapak Saimo, yang merupakan Kepala Desa Bobol Kecamatan Sekar.
Turut hadir Bapak Sumantri dari Dinas Pemberdayaan Desa Kabupaten Bojonegoro sebagai narasumber, Sekretaris Desa Bobol, BPD Desa Bobol, Kepala urusan perencanaan desa, remaja, lansia, anggota BSA, dan kader Inklusi ‘Aisyiyah Bojonegoro.
Dimulai pukul 10.00 WIB dengan diawali sambutan dari pemerintah desa, Ibu Mita Linda Yasa, mari kita bersama-sama luangkan aspirasi dan inspirasi di kesempatan yang luar biasa ini. bersama-sama diskusi selagi ada bapak camat, dinas, dan kaur desa. “nantinya akan disampaikan ke bapak Kades,” ungkapnya.
Sementara itu sambutan dari senior program Inklusi, ibu Siti Nurhayati mengatakan bahwa, program Inklusi ‘Aisyiyah memiliki banyak kegiatan salah satunya ialah dibidang ekonomi,memiliki kelompok yang dinamakan Bueka. Bu Nur melanjutkan, produksi unggulan bueka desa Bobol ialah keripik pisang. “Dalam produksi belum dapat setiap hari meski demikian, kita tetap bersemangat dan lebih baik kedepannya,” Tambahnya.
Selain itu terdapat kelompok Balai Sakinah ‘Aisyiyah di pemberdayaan perempuan, program unggulannya ialah kebun gizi yang memiliki kendala kurangnya air dan lahan. Selain itu juga memiliki peningkatan ekonomi di ternak ayam kampung.
Selanjutnya Bu Nur mengatakan kembali bahwa tindak lanjut musrenbang perempuan dan kelompok rentan di tingkat kabupaten ini, Inklusi memiliki prinsip tidak ada staupun yang tertinggal, sudah saatnya para perempuan berani bersuara dan berbicara, saat diskusi diharapkan para ibu-ibu dapat mengusulkan ide kendalanya selama ini.
Dari pihak Kecamatan Sekar, bapak Fajar menyampaikan, bahwa kegiatan ini merupakan suatu momen yang pas, ada kegiatan musydes perempuan dan kelompok rentan, sudah sebagian usulan dan ide ide 2025 bisa dimasukkan di kegiatan.
“Di kecamatan Sekar insyallah sudah luar biasa di tingkat persamaan gender, secara kesetaraan gender memiliki perbandingan 50:50 antara perempuan dan laki-laki meski gender tidak hanya tentang perempuan dan laki-laki juga terdapat hak hak lansia dan lain sebagainya”. Ungkapnya.
Kedepan ‘Aisyiyah akan dilibatkan bersama dalam sebuah forum untuk menangani permasalahan yang berada d kabupaten. Dalam kesempatan tersebut bapak Fajar menginfokan 9 Juli terdapat kunjungan kerja ada expo ditingkat kecamatan, ada usaha-usaha yang dipamerkan di kegiatan tersebut.
Sementara itu dalam pemberian materi Bapak Sumantri, S.Sos.,MM,Penggerak swadaya masyarakat Ahli Muda DPMD Bojonegoro, tentang alur Musrenbang sebenarnya proses perencanaan desa itu setiap tahun rutin dilakukan. “Akan tetapi mungkin belum semua memahami tentang musyawarah pembangunan desa,” tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama Bapak Kepala Desa Bobol, bapak Saimo mengungkapkan, untuk tahun ini kami fokuskan di infrastruktur, dari dulu desa Bobol belum memiliki jalan yang layak untuk keseluruhan desa, masih ada dusun yang jalannya hanya tanah. “APBDes desa tahun ini belum bisa menyentuh terkait kelompok perempuan dan kelompok rentan, desa Bobol memang belum menyentuh terkait perempuan dan kelompok rentan” tutur Saimo. (Ufn)