MENARA12 – Tim Inklusi ‘Aisyiyah Bojonegoro melaksanakan pertemuan Bu Eka (Bina Usaha Ekonomi Keluarga ‘Aisyiyah) di Desa Bobol dan Klino Kecamatan Sekar Kabupaten Bojonegoro yang bertempat di balai desa masing-masing. Berlangsung pada Kamis 22 Agustus 2024.
Kegiatan diikuti oleh 25 orang peserta dari kelompok Bu Eka dan dihadiri orang narasumber dari Koordinator PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan) Sekar serta didampingi oleh PPL Desa Bobol, Klino, Miyono dan Desa Bareng.
Senior Program Inklusi Siti Nurhayati, dalam sambutannya mengatakan, Seluruh peserta yang hadir kesempatan ini dapat diisi dengan menambah ilmu pengetahuan, hal tersebut juga termasuk mengisi kemerdekaan di bulan Agustus.
Ia sekaligus memberikan himbauan kepada peserta yang hadir untuk beristiqomah dalam produksi jajanan. “Mari semua ilmu dipelajari, selain mempelajari membuat produk aneka camilan, sekarang juga mempelajari membuat pupuk untuk tanaman,” ujarnya.
Kegiatan di dua desa tersebut dihadiri juga oleh Sekretaris desa masing-masing, Mita Linda Yasa dari Bobol dan Andiko Soetoyo dari Klino. Mereka mengaku mendukung program Inklusi ‘Aisyiyah Bojonegoro yang berada di desa karena memberikan manfaat dan wawasan baru untuk masyarakat desa.
Sesi materi yang diberikan oleh Soetoyo, Korluh PPL Sekar ia membawa bahan praktik membuat pupuk kompos dari kotoran hewan sapi dan pupuk biosaka. Menurutnya, pupuk kompos tersebut membuatnya cukup setengah jam tapi efeknya dapat dilakukan jangka jauh. “Selain pupuk kompos, juga membuat pupuk biosaka, perlu adanya kelembutan hati dan doa dalam memerasnya” ujarnya.
Pupuk biosaka berasal dari tumbuhan dan digunakan dengan cara disemprotkan keatas daunnya agar berembun baiknya disiram pagi hari, sedangkan untuk pupuk kompos dapat digunakan sebagai media tanam dan pekarangan.
“Banyak petani menggunakan media kotoran ayam tanpa di fermentasi terlebih dahulu hal itu dapat mengakibatkan tanaman kurang sehat, jika menggunakan pupuk dari kotoran ayam harus difermentasi terlebih dahulu karena kotoran ayam mengandung bakteri yang jahat daripada kotoran sapi dan kambing,” ungkapnya.
Kegiatan ditutup dengan foto bersama, pemateri, peserta, dan juga tim Inklusi. (Ufn)