MENARA12 – Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Kabupaten Bojonegoro dalam Program Inklusi berpartisipasi dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) Perempuan 2024 pada Selasa (26/4/24). Acara yang berlangsung secara hybrid ini merupakan aksi kolektif yang dilakukan oleh Mitra Inklusi bersama-sama dengan Bappenas/KPAPO dan Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen. PPPA).
Musrenbangnas Perempuan 2024 yang juga bisa disebut Munas Perempuan ini diikuti peserta yang terdiri dari perempuan akar rumput dan kelompok marginal dari 477 desa, 163 kabupaten/kota dan 35 provinsi. Tercatat dua ribu lebih peserta online yang terdiri dari 90% perempuan dan 8.3% masyarakat disabilitas. Inklusi ‘Aisyiyah Kabupaten Bojonegoro sendiri menghadiri kegiatan ini dengan berkumpul di ruang rapat Pimpinan Daerah Muhammadiyah Bojonegoro dan menghadirkan 15 orang peserta yang merupakan kader ‘Aisyiyah dan para perempuan anggota Balai Sakinah ‘Aisyiyah (BSA) dari Desa Margomulyo dan Desa Pohbogo Kecamatan Balen.
Titi Eko Rahayu, selaku PLT Sekretaris Kemen. PPPA menyampaikan, bahwa Munas perempuan 2024 ini sangat strategis untuk mematikan bahwa suara perempuan, kelompok rentan, dan kelompok marginal lain dapat diakui dan diakomodasi dalam perencanaan pembangunan baik jangka panjang maupun jangka menengah. “Hal ini penting terutama karena berdasarkan fakta yang ada ketimpangan antara perempuan dan laki-laki dalam akses partisipasi dan kontrol manfaat pembangunan masih nyata,” ujarnya.
Missiyah, Ketua Panitia Munas Perempuan dari organisasi Kapal Perempuan menyampaikan, Munas Perempuan 2024 ini akan mewadahi partisipasi aktif dan bermakna perempuan, penyandang disabilitas, dan kelompok marginal untuk merumuskan isu-isu dan menganalisis usulannya. “Nantinya usulan tersebut akan diadvokai bagi pengarusutamaan gender dalam dokumen RPJMM juga dalam dokumen Renstra Kementerian/ Lembaga, RPJPD, dan RPJMD,” tambah Missi.
Senior Program Inklusi ‘Aisyiyah Kabupaten Bojonegoro Dra. Siti Nurhayati menyebutkan, bahwa Inklusi ‘Aisyiyah Kabupaten Bojonegoro juga telah bersiap dengan berbagai usulan penting dari para perempuan dan kelompok rentan di Kabupaten Bojonegoro. Usulan ini dirangkum setelah sebelumnya diadakan Musyawarah Perempuan dan Kelompok Rentan yang telah dilaksanakan hari Jum’at, 15 Maret 2024 dan bekerjasama dengan Bappeda Kabupaten Bojonegoro yang juga dihadiri oleh Sekretaris Daerah Bojonegoro, Ibu Nurul Azizah.
Berbagai usulan tersebut antara lain terdapat 7 point, 1, kemiskinan/ perlindungan sosial, 2. kesehatan perempuan dan kelompok rentan (anak, disabilitas, kelompok minoritas), 3.ketenagakerjaan perempuan dan kelompok rentan, 4. akses pendidikan, 5. pencegahan perkawinan anak, 6. pemberdayaan ekonomi perempuan dan kelompok rentan, 7.kekerasan terhadap perempuan dan anak,
Dalam partisipasi melalui hybrid Inklusi ‘Aisyiyah Bojonegoro dalam Munas Perempuan mengusulkan terkait pencegahan perkawinan anak dengan membuat layanan pengembangan model edukasi dan layanan kesehatan seksual dan reproduksi remaja melalui program Like-R (Layanan dan Edukasi Kesehatan Seksual dan Reproduksi Remaja). Membuat inovasi “layanan pasca perkawinan anak” yang bisa memberikan layanan edukasi, konsultasi serta advokasi sehingga anak-anak bisa menyelesaikan pendidikan, mendapatkan edukasi kesehatan reproduksi, dan memiliki kesiapan ekonomi serta kesiapan melakukan pengasuhan, terutama bagi korban perkawinan anak yang mengalami KTD.
“Kami harapkan usulan yang telah merangkum suara perempuan dan kelompok rentan ini akan dapat diterima dan tentunya diakomodir sehingga akan memberi pengaruh bagi penyusunan kebijakan di tingkat pusat hingga tingkat kabupaten untuk mensejahterakan perempuan dan kelompok marginal lainnya,” ujar Ina Afrina, koordinator program Inklusi ‘Aisyiyah Bojonegoro.