MENARA12 – Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Bojonegoro menggelar kegiatan Pertemuan Pramusyrenbangda (Partisipasi Masyarakat dalam Perencanaan Pembangunan Daerah) yang dilaksanakan pada tanggal 15 Maret 2023. Kegiatan ini bertempat di gedung Pemkab Bojonegoro. Turut hadir dalam kegiatan ini Bappeda Bojonegoro, Dinas Kesehatan Kab Bojonegoro, DP3AKB Bojonegoro , Dinas Peternakan dan Perikanan Bojonegoro, Dinas Sosial Bojonegoro, Dinas Perdagangan Bojonegoro, Dinas Koperasi dan UMKM Bojonegoro, Dinas Pendidikan Bojonegoro, Kementerian Agama Bojonegoro, Pengadilan Agama Bojonegoro, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Bojonegoro serta KUA daerah scale out serta Puskesmas dari daerah sasaran Inklusi dan beberapa Majelis di linkungan Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Bojonegoro.
Mengawali acara, Dra Siti Norhayati selaku Ketua PDA Bojonegoro menyampaikan, PDA Bojonegoro diberikan tugas dalam program Inklusi dari pusat yang merupakan program kerjasama antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Australia dimana ‘Aisyiyah sebagai mitra programnya. Bu Nur menambahkan, Program Inklusi ini se Indonesia hanya ada 2 daerah yang diberi tugas, yaitu Probolinggo dan Bojonegoro, dan se Indonesia hanya ada 10 Daerah.
Beliau melanjutkan, bahwa Inklusi ‘Aisyiyah tidak dapat berjalan sendiri kecuali kerjasama dengan bapak/ibu para kepala Dinas di Kabupaten Bojonegoro ini. Hal pertama yang diharapkan terkait kelancaran program ini ialah terkait meningkatkan pemahaman pemerintah daerah, khususnya bekerjasama dalam SKPD stunting di berbagai kecamatan dan desa dan program Inklusi ‘Aisyiyah. Kedua , pemerintah daerah khususnya SKPD terkait bersedia berkolaborasi dalam upaya penurunan stunting, pemenuhan HKSR, pencegahan perkawinan anak, pemberdayaan ekonomi dan kepemimpinan perempuan dengan rencana tindak lanjut kerjasama program pemerintag dan pelibatan partisioasi aktif ‘Aisyiyah. Ketiga Memastikan partisipasi ‘Aisyiyah dalam Musyrenbangda.
Bu Nur melanjutkan, hal keempat adalah, adanya peluang advokasi bersama terkait pencegahan dan penanganan perkawinan anak. Kelima, Kolaborasi dengan pemerintah dalam program perkawinan anak dan kampanye cegah perkawinan anak, maupun pendidikan kespro bagi remaja. Ke enam, layanan bagi korban KTD yang melakukan perkawinan anak. Layanan kesehatan bagi kesehtan ibu anak yang melakukan perkawinan anak untuk mencegah kematian ibu dan stunting. Beliau berharap Bapak/Ibu dari Dinas terkait yang sudah hadir diharapkan dapat berkolaborasi duduk bersama dengan program inklusi agar dapat bekerjasama. dari Inklusi aisyiyah Bojonegoro siap berkolaborasi. Beliau berharap semoga dengan pertemuan hari ini dapat bermanfaat bagi semua yang menghadiri.
Sementara itu, Ketua PDM Bojonegoro Drs H Suwito, M.Si, dalam sambutannya mengatakan, ‘Aisyiyah ini merupakan salah satu organisasi otonom yang tertua di Muhammadiyah. Pak Wito melanjutkan, Sudah satu tahun program Inklusi dilaksanakan ‘Aisyiyah Bojonegoro, program ini tidak dapat dilaksanakan sendiri harus ada kolaborasi dengan pemerintah, oleh karena itu dukungan semua pihak dapat bekerjasama dalam program Inklusi ‘Aisyiyah.
Begitu juga ‘Aisyiyah harus amanah program ini didanai oleh Australia dalam pelaksanaan programnya. “semoga ‘Aisyiyah amanah dana dapat tersalurkan dengan baik sesuai programnya, dan dapat melaksanakan dengan baik, semoga program ini juga dapat mendukung program pemerintahpemerintah, ” Tutup Pak Wito.
Acara berlanjut dengan sambutan sekaligus pembukaan acara oleh Ibu Dwi Setyorini dari Dinas Kesehatan, beliau menjelaskan terkait permasalahan kesehatan yang terjadi di Bojonegoro. permasalahan kesehatan saat ini sangat banyak, pasca meredanya masalah covid 19.
Bu Dwi menambahkan, Dinas Kesehatan sekaligus layanan kesehatan harus menunda permasalahan kesehatan yang lain, oleh karena itu PR semakin banyak, angka stunting, angka kematian ibu, kematian bayi, HIV dan lain sebagainya yang masih banyak tidak dapat dihentikan secepat itu.
Masih kata Bu Dwi, oleh karena itu dari Dinkes, meminta dukungan serta kerja sama dari bapak/ ibu. “Kami berterima kasih kepada ‘Aisyiyah yang sudah mengundang untuk pertemuan ini khususnya untuk peningkatan derajat kehidupan perempuan dan anak,” Tutupnya
Sesuai Acara Pembukaan, Acara kemudian dilanjutkan dengan Materi yang di sampaikan oleh Dwi Setyorini dari Dinas Kesehatan Bojonegoro, Beliau menyampaikan tentang, komitmen penuh pelayanan di Bojonegoro, sasaran layanan kesehatan tersebut dari lahir sampai lansia hingga permasalahan gender dan permasalahan inklusi sosial. Nampak seluruh peserta mengikuti acara dari awal hingga akhir dengan sungguh-sungguh. (Red)