MENARA12 – Sholat Hari Raya Idul Adha 1444 H yang dilaksanakan di halaman MTs Muhammadiyah 5 Al Fajar Kapas. Sholat Ied ini diselenggarakan oleh PR. Muhammadiyah Desa Kapas. Nampak ada sekitar 250 jama’ah yang memadati halaman MTsM 5 tersebut. Pada sholat Ied yang berlangsung Rabu, 28 Juni 2023 bertindak sebagai Khotib Suprapto, S.Ag. menambah kesan penting.
Suprapto, dalam kesempatan kali ini, menyampaikan dua wasiat penting. ”Semoga wasiat ini dapat menjadi wasilah meningkatnya iman dan takwa kita kepada Allah SWT dan terciptanya suasana ibadah yang khusyuk serta kondusif di bawah ketentuan yang telah termaktub dalam syariat Islam,” Ujarnya dalam membuka khutbah.
Wasiat pertama : Jaga hati dari segala penyakit,
Allah subhanahu wata’ala mengaruniai kita sekeping hati dalam kondisi yang bersih dan istimewa. Maka, mari kita jaga kebersihan hati kita masing-masing dari segala bentuk penyakit hati. Bagi saudaraku yang tahun ini Allah subhanahu wata’ala karuniai kemampuan untuk bisa berqurban, mari jaga hati. Jadikan Qurban kita selalu dalam bingkai niat ikhlas lillahi Ta’ala. Bukan dalam rangka unjuk kekayaan. Bukan dalam rangka unjuk kehormatan. Bukan dalam rangka menunjukkan keunggulan harta kita dari saudara yang lain.
Ingatlah, tujuan utama dari adanya syariat Qurban adalah taqarrub kepada Allah subhanahu wata’ala. Dengan sembelihan yang kita persembahkan, kita hanya mengharap agar semakin dekat dan semakin cinta kepada Allah subhanahu wata’ala. Allah subhanahu wata’ala berfiman dalam surat al- Hajj ayat 37 , yang artinya “Daging (hewan kurban) dan darahnya itu sekali – kali tidak akan sampai kepada Allah, tetapi yang sampai kepada-Nya adalah ketakwaan kamu.”
Suprapto melanjutkan, Bagi saudaraku yang tahun ini berbeda hari dalam pelaksanaan shaum Arafah dan pelaksanaan shalat Idul Adha, mari jaga hati. Mari jadikan perbedaan pendapat dalam perkara ijtihadi ini sebagai sebuah nikmat dari Allah subhanahu wata’ala. Melalui perbedaan tersebut, kita berhusnuzhan kepada Allah, barang kali ini adalah salah satu bentuk kasih sayang Allah subhanahu wata’ala kepada hamba-Nya. Supaya hamba-Nya tidak merasa berat dalam melaksanakan syariat-syariatNya.
Wasiat kedua : Petik hikmah syariat Ibadah Qurban sebanyak-banyaknya.
Bulan Dzulhijjah identik dengan dua ibadah besar. Yakni haji dan idul adha. Kedua ibadah ini sarat dengan nilai-nilai tarbiyah yang kita dapatkan dari keteladanan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail ‘alaihimas salam. Keteladanan kisah Nabi Ibrahim menunjukkan peran orang tua yang mengajarkan dan mendidik anaknya Ismail menjadi anak yang berbakti dan saleh. Kita bisa teladani dari Nabi Ibrahim ‘alaihis salam adalah bahwa tujuan tertinggi manusia adalah seperti doa Nabi Ibrahim. Nabi Ibrahim meminta anak yang saleh. Bukan anak yang pintar. Bukan anak yang kaya raya. Bukan anak yang punya jabatan luar biasa. Bukan anak yang punya pangkat setinggi langit. Karena apalah arti anak kaya, anak berpangkat dan jabatan, anak yang pintar tapi mereka tidak saleh. Karena itu, kata kuncinya adalah “anak saleh”.
Semoga dengan hari raya idhul adha ini menjadikan keimanan dan betuk syukur kita kepada Allah meningkat, dan tergolong menjadi orang yang bertaqwa. (Nova Riana P.)