MENARA12– Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Bojonegoro melalui program Inklusi menyelenggarakan pelatihan pendidikan HKSR (Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi) remaja bagi champion Like-R pada hari Senin, 29 Juli 2024. Kegiatan bertempat di Aula Lt. 2 Gedung dakwah Muhammadiyah Bojonegoro.
Like-R merupakan program Inklusi yang dibawa oleh Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Bojonegoro yang bersinergi dengan Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Bojonegoro berupa layanan kesehatan dan edukasi kesehatan seksual dan reproduksi remaja serta penurunan stunting. Like-R digerakkan oleh pelajar maupun kelompok remaja di sekolah dan komunitas, para penggerak inilah yang disebut champion Like-R.
Tujuan diadakannya ialah untuk meningkatkan derajat kesehatan remaja dan mendorong remaja sebagai penggerak upaya pemenuhan HKSR serta penurunan stunting. Kegiatan pelatihan champion dan launching Like-R Inklusi ini sebelumnya telah dilaksanakan dari bulan Agustus 2023, dalam waktu tersebut hingga sekarang tim Inklusi telah melaksanakan layanan Like-R di 14 lembaga sekolah Muhammadiyah se Bojonegoro. Pelatihan hari ini diikuti 19 sekolah negeri tigkat MTs, SMA dan MA se Bojonegoro dan 2 perwakilan IPM cabang di Bojonegoro.
Khotbah iftitah dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah, Bapak Drs.H.Ichwanuddin mengatakan, Kegiatan pelatihan champion like-R ini luar biasa,ia menuturkan “jangan sampai ada anak yang melahirkan anak, semoga kedepan remaja siap menjadi generasi emas, menjadi tokoh-tokoh dimasa mendatang” harapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Senior Program Inklusi, Ibu Siti Nurhayati mengatakan, bahwasanya pelatihan ini merupakan pelatihan kedua yang diselenggarakan tim Inklusi. “Pelatihan ini lebih spesial dikarenakan sasaran kegiatan Like-R dari Inklusi diperluas dengan tujuan agar tidak hanya dimiliki oleh golongan tertentu” ungkapnya.
Untuk anak-anak yang mengikuti kegiatan hari ini diharapkan dapat menjadi champion atau penggerak di sekolah masing-masing dan ilmu yang di dapat bermanfaat dimasa kini hingga mendatang.
Dalam kesempatan tersebut ibu Nur juga mengungkapkan tentang adanya inisiasi tim Inklusi PDA Bojonegoro dalam pembuatan RAD pencegahan perkawinan anak di Bojonegoro yang masih dalam tahap proses, untuk itu ia meminta dukungan dan kelancaran dalam prosesnya.
Penyampaian Materi
Pemberian materi lanjutan dengan bapak Ihwanuddin materi pengenalan tubuh dan hak kesehatan reproduksi dan remaja, ia mengharapkan para remaja menjaga setiap bagian tubuhnya dengan baik dan mengetahui bagian yang perlu dijaga dengan benar sesuai dengan tuntunan baik agama maupun kesehatan.
Tehnik konseling, dari dr Hartatik psikologi RS. ‘Aisyiyah Bojonegoro. “bertemanlah dengan penjual minyak wangi,agar ikut merasakan harumnya” ungkapnya diawal.
Menurutnya sama saja berteman dengan yang baik atau yang memberikan buruk, dikarenakan otak manusia itu yang lebih diingat ialah tentang buruknya. Semua perbuatan vibrasinya sama.
Hal tersebut sebagai pembuka dalam sesi tehnik konseling, menurutnya Konseling itu obrolan yang menyenangkan. Orang butuh konseling karena mengalami situasi sulit, pengalaman sulit, peristiwa traumatik, bencana.
“Curhat tudak perlu orang profesional, kala konseling butuh orang profesional” kata Hartatik.
Selain memberikan materi tentang tehnik konselingdan pendampingan teman sebaya (peer conselour) ia juga memberikan beberapa gerakan dalam merileksasi tubuh saat merasa emosi dan takut.
Sesi berikutnya ialah materi terakhir tentang pemberdayaan kelompok remaja dan langkah implementasi program Like-R yang dibawakan oleh tim fasilitator dari PD IPM Bojongoro Septiana Dwi Syabilla dan dari tim Inklusi ‘Aisyiyah Bojonegoro, Ina Afrina Faiqotun Nisa. Dalam sesi dengan fasilitator para peserta diajak berdiskusi/FGD dalam rangka pengenalan tubuh dan penguatan hal-hal baik dari diri. (ufn)