MENARA12 – Sekolah Wirausaha ‘Aisyiyah Bojonegoro dilaksanakan oleh Tim Inklusi ‘Aisyiyah Bojonegoro, kegiatan ini dilaksanakan dua hari pada tanggal 12 – 13 Juni 2023 yang berada di Gedung Dakwah Muhammadiyah Bojonegoro.
Kegiatan ini dihadiri oleh beberapa desa sasaran Inklusi, terdapat beberapa anggota BUEKA (Bina Usaha Ekonomi Keluarga ‘Aisyiyah) dari 6 desa, Desa Pohbogo, Margomulyo, Panjang, Kendung, Klino, Bobol, kader Inklusi desa sasaran dan juga kader dari desa scale out Inklusi ‘Aisyiyah desa Wedoro, kecamatan Kanor dan Kecamatan Sugihwaras.
Pemateri yang diberikan pada hari kedua ini diawali pada pukul 09.00 oleh Bu Anni Sukmawati Narasumber dari UMKM Bojonegoro, sekaligus mengikuti beberapa organisasi, antara lain APMMK (Asosiasi produktif makanan minuman industry kreatif) dan CEC (Creative Economy Center). “Kita harus terjun langsung ke lapangan, jangan malas untuk terjung langsung, agar mengetahui kekurangan mengapa produk kurang laku, kurang banyak peminat, ” ujar Bu Anni.
Bu Anni menyampaikan, Disaat memberikan materi pemasaran produk dan jejaring usaha. Salah satu hal yang disampaikan ialah tentang menentukan peluang pasar, menurut beliau terdapat 7 hal yang menjadi penentu sebagai peluang pasar, yaitu :
Pertama, Membaca kondisi Lingkungan
Dengan membaca lingkungan dapat membuat pedagang mengetahui produk apa yang tepat untuk dijual dilingkungan jualannya.
Kedua, Jeli membaca situasi agar mudah mengidentifikasi permasalahan yang terjadi.
Ketiga, Practical Knowledge memiliki pengetahuan praktis, misalnya pengetahuan teknik, desain, akutansi, dan computer. Skill desain, akutansi dan computer sangat diperlukan di era digital ini yang sudah serba modern, misalnya untuk desain diperlukan dalam pembuatan logo produk yang menarik, dan akutansi sangat diperlukan dalam laba dan rugi serta pembukuan yang tertata rapi.
Keempat, Search skill kemampuan berinovasi, berkreasi dan melihat peluang.
Kelima, Foreight : berpandangan jauh ke depan
Memiliki target yang jauh ke depan dalam hal penjualan produknya.
Keenam, Computation: kemampuan berkomunikasi dan luwes dalam pergaulan
Perlunya keluwesan dalam berkomunikasi dengan konsumen.
Ketujuh, Inovasi dan marketing, membuat inovasi pada produk.
Lebih lanjut, Bu Anni mengatakan, 7 hal tersebut perlu dilakukan dalam penentuan peluang pasar agar para produsen dapat mengetahui kekurangan dan kelebihan produk yang dibuat. Selain menentukan pasar dalam pengisian materi, Bu Anni juga menyampaikan terkait menentukan harga produk, dengan rumus :
“Biaya bahan baku + biaya tenaga kerja + biaya overhead pabrik (selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung),” Ungkapnya.
Lebih Rinci Bu Anni membebarkan, Biaya bahan baku ialah biaya yang dikeluarkan untuk keperluan produk secara keseluruhan Biaya tenaga kerja, biaya ini diperlukan, meskipun belum memiliki tenaga kerja, karena tenaga yang digunakan juga layak untuk diberikan harga. Sedangkan biaya overhead pabrik ialah biaya produksi yang dikeluarkan selain untuk bahan baku dan biaya tenaga kerja secara langsung.
Menurut Bu Anni, meskipun sedikit rumit dan memerlukan perhitungan akan tetapi, untuk penjualan dalam jangka waktu lama ini sangatlah diperlukan, sehingga para pengusaha dapat mengetahui bagaimana harga produk yang cocok untuk produk yang dijualkan. (ufn)