MENARA12 – Tim Inklusi ‘Aisyiyah Bojonegoro menyelenggarakan pemeriksaan tes Iva dan Sadanis di Desa Margomulyo. Kegiatan ini berlangsung pada hari Rabu, 15 November 2023. Bertempat di Poskesdes Margomulyo, kegiatan ini yang bekerja sama dengan Puskesmas Balen.
Dalam kegiatan ini turut hadir Ibu Sri Sunarti selaku kepala bidan dari Puskesmas Balen, hadir pula Etik Megawati bidan desa Margomulyo, serta 2 orang staff kesehatan pembantu puskesmas lainnya juga ikut memeriksa pasien yang akan mengikuti tes.
Kegiatan ini bertujuan agar para perempuan dapat mendeteksi dini kanker leher Rahim dan mendeteksi kanker payudara. Perlu diketahui bahwa kanker leher Rahim (kanker serviks) merupakan kanker terbanyak yang ditemukan oleh Yayasan Kanker Indonesia setelah kanker payudara. Sadanis sendiri merupakan pemeriksaan payudara secara klinis yang dilakukan oleh tenaga kesehatan.Pemeriksaan dimulai pada pukul 09.00 WIB yang diikuti oleh 21 orang.
Ibu Sri Sunarti selaku bidan kesehatan ibu dan anak Puskesmas Balen mengatakan, Program pemeriksaan tes iva dan sadanis dari program Inklusi ini membantu pihak Puskesmas Balen. “Kegiatan ini juga bertujuan menyuarakan perempuan atau ibu ibu desa untuk memberanikan diri dan mengurangi rasa malu saat pemeriksaan tes iva, ” ujarnya.
Pemeriksaan diawali dengan tes gula darah, pemeriksaan sadanis dan terakhir pemeriksaan tes iva.
Menurut Kemenkes, kanker payudara sampai saat ini belum diketahui secara pasti mengenai penyebab munculnya, namun beberapa hal yang dapat memicu munculnya kanker payudara, diantaranya ialah sebagai berikut, Perokok aktif maupun pasif, Haid pertama pada umur kurang dari usia 12 tahun, Tidak pernah menyusui anak, Melahirkan anak pertama setelah umur 35 tahun, Pola makan yang buruk, serta Riwayat penyakit kanker pada anggota keluarga.
Sedangkan untuk Penyebab terdaptnya sel kanker serviks pada wanita dapat terjadi karena, berhubungan terlalu dini sedangkan leher Rahim yang belum matang seperti anak-anak dibawah umut, selain itu disebabkan karena multipartner (ganti-ganti pasangan), pasangan yang belum disunat, perokok aktif maupun massif, dan disebabkan karena IMS (Infeksi Menular Seksual). Menurut ibu Sri “angka harapan hidup pada penderita kanker serviks tergantung pada stadium yang dialaminya” ujarnya. Namun untuk desa Margomulyo ini tidak terdeteksi adanya kanker di para peserta yang mengikuti pemeriksaan.
Untuk hasil positif pada iva mengarah pada diagnosis pra kanker serviks, pengobatannya adalah dengan krioterapi dimana menyemprotkan N20 untuk membekukan lesi pra kanker sehingga sel kanker tersebut diharapkan mati dan luruh lalu tumbuh kembali menjadi sel yang sehat.Kegiatan berjalan dengan baik dan lancer, dan berakhir pada pukul 12.00 WIB. (ufn)