MENARA12 – Pelaksanaan workshop II penyusunan Rencana Aksi Daerah (RAD) Pencegahan Perkawinan Anak inisiasi Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Bojonegoro bersinergi dengan Pemkab Bojonegoro, dilaksanakan di creative room lantai 6, Gedung Pemkab Bojonegoro. Kegiatan ini berlangsung pada Kamis 26 Agustus 2024.
Perkawinan anak telah berdampak pada stunting, Angka kematian ibu, kekerasan hingga kemiskinan. Berdasarkan data Bappenas (2021), perkawinan anak telah menyebabkan kerugian ekonomi negara sekitar 1,7 persen dari Pendapatan Kotor Negara (PDB).
Dampak tersebut telah menurunkan derajat kehidupan anak karena tidak terpenuhi haknya. Oleh karena itu, tidak berlebihan jika perkawinan anak disebut merupakan wujud pelanggaran hak anak sebagaimana tercantum dalam Konvensi Hak anak.
Dalam kesempatan ini, Senior Program Inklusi ‘Aisyiyah Siti Nurhayati menyampaikan, Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari workshop I RAD PPA, masih terdapat satu tahapan lagi kedepannya dalam rangkaiannya.
“Kami berterima kasih kepada Pemkab. Bojonegoro dengan memberikan fasilitas dan dukungan akan tercapainya kegiatan hari ini,” Ungkapnya.
Sekretaris Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Bojonegoro itu juga berharap kerjasama tersebut dapat terselesaikan hingga tahap akhir dan kegiatan-kegiatan lainnya .
Tujuan diselenggarakannya workshop hari ini ialah, Mengidentifikasi problem dan tantangan implementasi strategi pencegahan perkawinan anak di Kabupaten Bojonegoro.
Memetakan strategi pencegahan dan penanganan perkawinan anak serta upaya/program PPA yang dapat dilaksanakan oleh multi pihak. Adanya kesepakatan tentang pentingnya dokumen Rencana Aksi Daerah (RAD) PPA dan rencana tindak lanjut penyusunan RAD PPA.
Kegiatan dibuka oleh kepala DP3AKB (Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Keluarga Berencana), Heru Sugiharto dalam sambutannya ia berterima kasih kepada ‘Aisyiyah dengan luar biasa menginisiasi penyusunan RAD.
“Permasalahan yang ada di daerah tidak bisa hanya dilakukan oleh Dinas Kesehatan atau salah satu stakeholder saja, harus adanya keterlibatan semua pihak yang ada di Bojonegoro,“ ucap Heru.
Sementara itu, Ibu Suti’ah dari Lembaga Pengkajian Kemasyarakatan dan Pembangunan Jawa Timur) memaparkan hasil rancangan workshop I RAD pencegahan Perkawinan Anak Kabupaten Bojonegoro Dalam pertemuan ini, ia memfokuskan untuk memastikan kesepakatan para peserta terkait matrik rencana aksi daerah dan analisis pembagian para pihak di BAB IV.
Lanjutnya, ia sebagai fasilitator kegiatan mengajak peserta berdiskusi berdasarkan draft matrik yang dilakukan dalam diskusi kelompok sebelumnya sehingga para peserta dapat memberikan gagasan dan merefleksikan antara persoalan dengan usulan. (ufn)